Senin, 04 November 2013

MODIFIKASI SUZUKI SATRIA FU150 DRAG BIKE; STANDAR PEMULA


Kem 268o (in) dan 266o (ex). Angka ini didapat dengan tambah daging di ujung bubungan kem. Lalu kem diprofile ulang sesuai bentuk aslinyaHasilnya lif atau angkatan klep lebih tinggi, tapi pinggang kem dibiarkan standar, kenapa? Cekidot!

Ya karena modifikasi Suzuki Satria FUDrag Bike  ini untuk kelas standar pemula 150 cc. Kelas ini mirip-mirip dengan korek harian, malah lebih ekstrem harian kalee. Lagian pinggang kem tidak diutak-atak agar shim klep masih mudah diatur. “Sekarang pakai shim 185 (in) dan 200 (ex),” kata Fauzan, pengorek FU dari K-Ijo Top Jaya asal Nganjuk yang mencetak 9.065 detik saat event di Semarang baru lalu.
Brosist boleh juga meniru korekannya. Motor ini  tinggal dipasangi lampu bisa jalan harianLanjut, usai durasi kem diutak-atik tinggal menaikkan perbandingan kompresi. Buka teori lagi. Prakteknya, kian banyak bahan bakr akibat dari modifikasi kem, harus digebuk. Tentu bukan gebuk pakai balok dan tinju, kalau itu sih gebuk-gebukkan, tapi ini dari pemampatan ruang bakar.
Sebut pemampatan, volume ruang bakar malah dibikin kecil. Sehingga ledakan di situ semakin rapat, tekanannya besar, karena meledak di ruang yang sempit. Pukulan terhadap piston ke TMB makin kuat untuk kembali ke TMA. Itu yang disebut digebuk, jadi bukan pakai tendangan dan balok tadi. Hasilnya adalah energi yang dari epek bahan bakar besar dikirim durasi kem lalu dapat gebukkan di ruang bakar.
Pengecilan volume ruang bakar yang tidak dengan cara atur ulang kepala silinder. Ingat ya ini FU Standar Pemula yang pembalapnya benar-benar pemula, motor harus mudah diatur powernya. Caranya menambal puncak piston (dome) dengan aluminium babet. Istilah mekanik piston jenong yang majenun, hehe.

Karena kelewat jenon, silinder bagian atas sikit dibubut, tapi angkanya ogah disebut. Pokoknya dengan cara itu, “Volume ruang bakar disuntik pakai buret adalah 11,8 cc. Ini bisa dapat kompresi 12.7:1,” tambah Fauzan. Ya lumayan dari kompresi standar FU 10,2:1.

Nggak mungkin dong dengan akatan kem dan kompresi tinggi jalur-jalur bahan bakar masih tetap standar? Ya harus dikorek-korek agar seimbang masuk keluar bahan bakar. Portingnya disesuaikan dengan kelas yang diikuti yang kebanyakan melepas kulit jeruknya.
Ada sih bagian-bagian tertentu yang dimakan pisau korek sampai 1,5 mm. Terutama pada daerah bos klep, wilayah manifold dan lubang buang.  “Selebihnya tinggal menyesuaikan karakter joki, seperti spuyer, final gir dan tekanan ban,”sambung Raditya, selaku manajer tim sambil menegaskan bila ada yang berminat serius FU ini akan dilepas.
Wkwkwkw, bisnis juga ya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar