Senin, 04 November 2013

TIPS MOTOR; BEDA KENALPOT-KNALPOT OVAL DAN BULAT RACING HARIAN 4-TAK


Jelas beda. Sebutannya saja sudah beda, oval dan bulat. Bulat ya bulat, oval ya oval saja, tidak mungkin oval disebut bulat, sebaliknya begitu. Kecuali tak bisa membedakannya, hehe. Kenalpot 4-tak antara silincer sudah sekalian  perutnya. Bagian inilah yang dibentuk  oval. Si oval  saat ini lagi naik daun. Dipercaya bisa meningkatkan kinerja pelepas gas buang, sekaligus penampilan tampan rupawan yan jantan.
Desain oval membedakan turbulensi gas buang?  “Performa oval dan bulat tidak terlalu jauh. Justru yng membedakan mutu meterial pelat, hitungan volumenya, sekat-sekat, riset, dan sistem pengelasannya,” jelas Indrawan Djaya yang puluhan tahun berkecimpung di knalpot. Ia pengusaha knalpot dari WRX di bilangan Cikupa, Tangeran, Banten. Sebut Banten, memang lagi ramai tuh diceritakan di TV, tapi tak ada hubungan dengan kenalpot.
Begini, kendati oval tapi mutu pelat dan pengelasan asal-asalan, jelas masih kalah dengan bulat yang dikerjakan profesional. Maksudnya begitu. “Antara oval dan bulat, hanya memberikan pilihan lain pada konsumen. Kemampuannya sih hampir sama ya. Mungkin saja suara lebih empuk," tukas Dodo dari Dodo Motor yang dikenal pengrajin kenalpot CLD.
  
Selain penampilan, ada kelebihan oval yang tak bisa digapai versi bulat. Terutama dalam settingan suaran. Suara oval bisa lebih teratur bulat dan stereo, walau kenalpotnya mono dari silinder tunggal macam bebek. Bisa jadi di dalam tabung oval terjadi benturan-benturan turbulensi membuatnya mengalunkan suara macam musik dari perangkat stereo canggih.
Seperti kenalpot WRX racing harian dan sering terdengar di radio, eh di lintasan drag bike,wuih dentumannya bikin getar dada dan merdu telinga. Itu yang tahu mesin dan motor, coy, semoga sampeyan juga begitu. “Karena suara ini WRX mengeluarkan Oval Series. Itu makin terasa di Big Oval Series,” tambah Indrawan yang memakai pelat stainless steel dan karbon pada produknya.

Sama dengan CLD, WRX juga mengeluarkan semua kebutuhan. Tipe kebut liar pun ada di sana, tinggal pasang dan wuzzz. Iya, suara dan performa dapat dua-duanya. Soal harga, bermain dari Rp 350  ribu ke atas. Bila beli untuk Ninja 250, bukan Rp 350 ribu lagi. Gengsi dong naik Ninja beli kenalpot harga segitu.
Awalnya, model oval atau sekarang disebut trioval menghindari saling jiplak. Tidak sembarangan membuat kenalpot model seperti ini kecuali punya alat yang mahal atau impor. “Karena ovalnya tanpa sambungan. Beda dengan yang bulat, semua bisa membuatnya. Bahan pipanya bisa dibeli di mana-mana,” jelas Asep Hendro, juragan kenalpot dari AHRS.
Pengrajin kenalpot pinggir jalan juga bisa tiru yang bulat. Sedang oval, hanya tiga merek di atas yang ngetop, hehe. Oval mereka nggak ada sambungan las-lasan bro. Benar-benar oval. 

MODIFIKASI SUZUKI SATRIA FU150 DRAG BIKE; STANDAR PEMULA


Kem 268o (in) dan 266o (ex). Angka ini didapat dengan tambah daging di ujung bubungan kem. Lalu kem diprofile ulang sesuai bentuk aslinyaHasilnya lif atau angkatan klep lebih tinggi, tapi pinggang kem dibiarkan standar, kenapa? Cekidot!

Ya karena modifikasi Suzuki Satria FUDrag Bike  ini untuk kelas standar pemula 150 cc. Kelas ini mirip-mirip dengan korek harian, malah lebih ekstrem harian kalee. Lagian pinggang kem tidak diutak-atak agar shim klep masih mudah diatur. “Sekarang pakai shim 185 (in) dan 200 (ex),” kata Fauzan, pengorek FU dari K-Ijo Top Jaya asal Nganjuk yang mencetak 9.065 detik saat event di Semarang baru lalu.
Brosist boleh juga meniru korekannya. Motor ini  tinggal dipasangi lampu bisa jalan harianLanjut, usai durasi kem diutak-atik tinggal menaikkan perbandingan kompresi. Buka teori lagi. Prakteknya, kian banyak bahan bakr akibat dari modifikasi kem, harus digebuk. Tentu bukan gebuk pakai balok dan tinju, kalau itu sih gebuk-gebukkan, tapi ini dari pemampatan ruang bakar.
Sebut pemampatan, volume ruang bakar malah dibikin kecil. Sehingga ledakan di situ semakin rapat, tekanannya besar, karena meledak di ruang yang sempit. Pukulan terhadap piston ke TMB makin kuat untuk kembali ke TMA. Itu yang disebut digebuk, jadi bukan pakai tendangan dan balok tadi. Hasilnya adalah energi yang dari epek bahan bakar besar dikirim durasi kem lalu dapat gebukkan di ruang bakar.
Pengecilan volume ruang bakar yang tidak dengan cara atur ulang kepala silinder. Ingat ya ini FU Standar Pemula yang pembalapnya benar-benar pemula, motor harus mudah diatur powernya. Caranya menambal puncak piston (dome) dengan aluminium babet. Istilah mekanik piston jenong yang majenun, hehe.

Karena kelewat jenon, silinder bagian atas sikit dibubut, tapi angkanya ogah disebut. Pokoknya dengan cara itu, “Volume ruang bakar disuntik pakai buret adalah 11,8 cc. Ini bisa dapat kompresi 12.7:1,” tambah Fauzan. Ya lumayan dari kompresi standar FU 10,2:1.

Nggak mungkin dong dengan akatan kem dan kompresi tinggi jalur-jalur bahan bakar masih tetap standar? Ya harus dikorek-korek agar seimbang masuk keluar bahan bakar. Portingnya disesuaikan dengan kelas yang diikuti yang kebanyakan melepas kulit jeruknya.
Ada sih bagian-bagian tertentu yang dimakan pisau korek sampai 1,5 mm. Terutama pada daerah bos klep, wilayah manifold dan lubang buang.  “Selebihnya tinggal menyesuaikan karakter joki, seperti spuyer, final gir dan tekanan ban,”sambung Raditya, selaku manajer tim sambil menegaskan bila ada yang berminat serius FU ini akan dilepas.
Wkwkwkw, bisnis juga ya.

TIPS MOTOR: CARA BIKIN GERINDA KEM YANG SIMPEL BIN PRESISI, YA UNTUK KOREK KEM





Nih, buat brosist yang doyan otak-atik mesin. Buat meningkatkan performa mesin 4-tak, colek pantat kem hukumnya wajib. Trik ini paling murah karena bisa tetap memakai kem bawaan motor, cuma mengakali diameter dasar (base circle) poros bubungan untuk meningkatan angkatan klep dan durasinya.
Colek pantat kem, tidak segampang nyolek pantat penyanyi dangdut. Huss.. enggak semua lho? Enggak semua berarti ada yang mau ha.. ha.. Sampai mana tadi.. ohya pantat kem. Untuk mengatur tinggi lift babat base circle terutama di daerah setengah lingkaran kem kudu presisi.
Bila base circlekurang rata atau benjol-benjol, bikin hasil modifikasi kem dan mesin pasti nggak nendangJuga berisik. Nah ini dia alatnya kalau mau bikin. Sediakan dulu head atau kepala silinder bekas, tentu saja milik 4-tak. Cari yang sudah tak dipakai, potong-potong hingga menyisakan dudukan kem. Juga memotongnya pada tukang bubut. Karena memakai dudukan laher kem asli head, hasilnya dijamin presisi.
Kedua, bikin dudukan buat gerinda kem. Dudukan ini mirip lengan ayun. Fungsinya mengatur gerakan naik turun dari gerinda ketika memakan kem. Lengan ayun bisa pakai bekas setang seher. Ujung big end buat poros, sedangkan ujung small endatau pen buat dudukan gerinda. Tinggal bikin as agak panjang seperti as roda.

As ini dihubungkan puli kecil ke mesin penggerak dari motor listrik. Ambil aja dari mesin jahit. Sebagai pondasi mesin gerinda, pakai bangku plastik juga bisa. Alat ini enteng dan bisa dibawa kemana-mana termasuk pengerjaan dadakan di sirkuit. Kelemahannya, hanya bisa dipakai untuk satu macam kem aja. Lebih jelasnya lihat gambar ya?
Nah kalau berhasil bisa jadi bisnis bikim kem kencang, juga bisnis bikin pemahat kem. 

TIPS MOTOR; CARA KARBURATOR STANDAR JADI JOSS, HANYA MAIN LEM..!




Karbu racing mahal Masbro. Yang punya duit gak papa, yang gak punya duit, ya minta mama. Maksudnya, yang nanhadong hepeng atau kantong kempes kudu kreatif. Cukuphanya mainkan lem, tuh karbu sampeyan bisa joss. Percaya atau tidak, ya baca terus dong. 

Pertama, di area corong karbu bagian depan. Trik ini cocok buat karbu model ‘tradisional’. Corong karbu tidak murni kerucut, tetapi masih ada tonjolan-tonjolannya. Saat udara mengalir yang kecepatannya bisa mencapai 120 m/detik, tonjolan ini bikin turbulensi aliran. Turbulensi bikin pengukuran udara dan bensin di venturi kacau balau.           
Buat menghilangkan benjolan-benjolan ini ditutup pakai lem besi. Sebelum mengelem, tutup dulu lubang udara (air jet) pakai lidi. Lalu ratakan lem. Tunggu lem mengering, cabut lidinya. Pokoknya jangan sampai lidi tumbuh jadi kelapa di situ, asalnya lidiSetelah itu bentuk corong mengerucut sampai pada venturi. Bisa pakai bor tuner, atau minta bantuan tukang bubut biar  lebih rapi. 
  

Trik ini mampu menaikkan debit udara yang masuk ke dalam mesin tanpa harus memperbesar venturi. Udara yang ke situ bulat, nggak benjol-benjol lantaran benjolan tadi. Kedua, mengelem bagian pengukur bensin. Ada dua bagian utama, yakni bagian nosel dan bagian pilot-jet. Lem yang dipakai pakai jenis lem sebaguna macam, Alteco, Powerglue atau lem G. 
Caranya, pereteli karbu, lepas bagian nosel dan sambungannya. Lakukan hal serupa dengan pilot-jet. Lalu oleskan merata lem itu ke ujung sambungan dan nosel serta pilot jet. Saat lem masih basah, pasang kembali di tempatnya.               
Saat kering, komponen ini akan sangat rapat dengan badan karbu dan lubang-lubangnya. Bensin mengalir sesuai kevakuman yang dihasilkan venturi dan mesin. Kebocoran udara atau bensin yang mengganggu pengukuran bisa dikurangi. Hasilnya, pengabutan jauh lebih presisi. Hasilnya, irit dan ngibrit, cobalah brosist!  Sebab ini bukan lembiru, lempar yang lama beli baru. 

MODIFIKASI SATRIA FU DRAG BIKE; IKUT BEBEK TU 4T 200 CC DIPACU EKO CHODOX, JUGA BUAT TURING HARIAN

 
Durasi kem 70o khas trek lurus membuka lebih lama memberi peluang bensol ke ruang bakar. Tetapi pemampatan ruang bakar yang terus diubah-ubah menyesuaikan keadaan. Jika ikut drag resmi kompresinya 13,5:1, bila turing dan dipakai ke kantor diturunkan jadi 12:1. Tapi kenalpotnya tetap satu merek, WRX Oval.

Ini FU  milik Wildan Zuhdi, S. Hut. Kata dan huruf di belakang namanya ada maknanya. Itu sarjana kehutanan yang nyasar jadi drag biker, hehe? “Saya hanya senang utak atik motor, terutama mesin. Ini FU bisa dipakai sehari-hari dan bila ada event drag bike bisa ikut Bebek TU 200 cc dan Campuran 250 cc 4T. Pernah dijoki Eko Chodox dan langganan dipakai Endot Baday,” kata Wildan, pegawai kehutanan di Bangka Belitung. Baru lalu saat Yamaha Cup Race di Bangka, ia ketemu portal ini. Kebetulan juga pembalap yang ia sebut si Baday jagoan di YCR Bangka yang berlangsung 29 September 2013 lalu.  
   
FU ini punya gelar ‘Den Bagus’. Cerita gonta-ganti peruntukannya memang belum sempat dipakai ojeg, hehe. Perubahan kompresi hanya memainkan korekan pada kepala silinder, terutama  deck clearance (DC). DC berhubungan dengan ruang pembakaran sebagai pembagi dan penambah yang hasilnya kompresi. Semakin kecil angka ruangnya, hasil pembagian jadi banyak sehingga disebut angka kompresi tinggi.
Setang Scorpio dan daun kruk as modif
Drag dan harian ini boleh didengar pada penjelasan Wldan terhadap CDI Rextor. Katanya kalau  mau turing dan ke kantor pakai Rextor Prodrag yang memiliki kurva tertinggi 25o  sebelum TMA. Bilan ‘main-main’ di trek lurus dia harus ke hutan dulu memburu rusa, lalu dagingnya dijual dan beli Rextor LE yang memiliki kurva tertinggi sampai 39o sebelum TMA.

Begitu saj, langsung ikut drag dan dari drag untuk diajak turing di Bangka Belitung sana. Maklum, drag bike di Bangka tidak seaktif di Jawa yang tiap minggu nongol. Waktu tak ada event, ini motor diberi lampu, kaca spion dan sein. Tapi modifikasi mesinnya, asli jurs-jurusnya drag bike. Klep saja dibentuk ulang dari bahan klep milik Bajaj Pulsar. “Diameter payung in 25 mm dan out dibikin 23 mm,” tambah Wildan yang aslinya dari Bumiayu, Jawa Tengah, tapi saat ini masih bertugas di Bangka.
Untuk ukuran Bangka, Den Bagus bisa tembus 7.9 detik dan itu membuatnya disegani di kelas yang disebut tadi. Maklum saja, setang piston pun telah menggunakan Yamaha Scorpio. Alasannya, milik Scorpio lebih kuat terima power. Namun untuk memasang pada kruk-as FU harus repot ke tukang bubut memangkas ‘daun’ atau bandul kruk-as. Yang dipapas bagian dalam kiri-kanan 1,5 ,mm. Setang  Scorpio lebih tebal 3 mm dari FU yang hanya 17 mm. 
Demikianlah hasil wawancara lewat facebook bersama Wildan. Bravo drag bike dan turing, harian juga ah. MM


MODIFIKASI SUZUKI SATRIA FU150 DRAG BIKE: 7,745 DETIK OMR FU 155, KEM STANDAR

 
Camshaft alias kem atau noken-as bawaan Suzuki FU yang durasinya diutak-atik dengan las dan gerinda. Dua kem dari basis FU yang DOHC (Double Over Head Camshaft), dagingnya dianggap alot. Durasi, lift sampai LSA tidak mudah berubah untuk sekadar ikut one make race FU di arena drag bike.

Kem FU standar lebih bandel walau coating atau lapisan metalurgi pada hardenersnya telah terkikis atau hilang dimakan gerinda dan panas las.  “Penambalan  bagian pinggang dan pantat kem jugacuma sedikit, tidak mengubah struktur kekuatan kem. Ausnya kem lama otomatis performanya juga panjang,”  kata Eko Wahyudi yang akrab disapa Penglenk juru korek FU milik tim SPRW San Carlos PS yang langganan podium OMR FU 155Tim ini bermarkas di Boyolali, Jawa Tengah.
Eko hanya menambal bagian pinggang dan pantat kedua kem 1,5 mm. Ini untuk memanipulasi angkatan dan durarasi kem lebih lama dan tinggi menonjok rocker arm. Sebenarnya dengan yang disebut Eko, durasi kem masih rendah dengan membuka 25o sebelum TMA dan tertutup 35o sesudah TMA. Ya, tinggal dijumlahkan kedua angka ini dan ditambah lagi dengan siklus proses pembakaran yang 180o. Biarlah itu rahasia Eko, walau dia bilang 270o. Kan istilah di bengkel, racikan adalah dapur ngebul.
  
Tidak mengabaikan komponen lain, tambal-sulam kikis dan papas kem ini, best time bisa 7.745 detik. Motor ini kerap dipacu AP Monyonk yang dari wajahnya nggak monyong-monyong mat sih, cuma sedikit. “Keuntungan lain pakai kem standar, lebih mudah disesuaikan dengan komponen yang kebanyakan standar. Kan ikut OMR, klep saja standar,” tambah Eko pada kem seharga Rp 500 ribu sepasang.
Rumah kopling
Dalam riset tersebut sudah ada tiga pasang kem yang dihancurkan. Maksudnya gagal menentukkan lift, durasi, LSA sampai rapinya pengerjaan. Itulah yang disebut riset. Riset di balap wajib hukumnya, kan gagal dulu baru berhasil. Letak kegagalan terutama menentukan tambalan dan LSA yang didapat dari 30 persen diameter payung klep standar FU. Silakan lihat data modifikasi, jangan baca melulu, bisa rusak tuh mata.

Hitungan noken-as pengaruhnya pada kompresi. Dicari-cari dan dicoba-coba yang juga bagian dari riset, kompresi 13,5:1. Kalau ini benar dengan volume ruang bakar 12.2 cc. Memang dihitung dengan rumus kompresi sebenarnya 13.47 sekian-sekian, ya dibulatkan saja jadi 13.5. Angka itu sesuai kelas yang diikuti.
Tidak serta merta hanya dengan cerita sudah terjadi kompresi seperti angka di atas. Namun langkah-langkah pertukungan mesinnya harus bolak balik ke tukang bubut. Lihat saja, kepala silinder saja dipapas 2 mm. Tentu itu harus mengatur ulang ruang bakar. Apalagi regulasinya harus pakai  piston standar 62 mm. Regulasi sih maksimal 155 cc, sekarang baru 152 cc.  
Oce, mantap habis. Eit belum selesai, dari paparan ini, jurus OMR ini cocoknya buat korek harian. Nah lihat saja data di bawah. Ardel

Data modifikasi ; 
Motor: Suzuki Satria FU 150 2009
Pembalap: AP Monyonk
Kelas: OMR FU 155 cc
Ban depan: IRC Eat My Dust 45/90-17
Ban belakang: IRC Eat My Dust 60/80-17
Pelek depan-belakang: TDR 
Sok depan:standart
Sok belakang:Kitaco
Gir:SSS (12/43)
Karburator:PJ 34
Pilot; 55
Main Jet: 120
Cakram depan: TDR
Kopling: Suzuki TS
Per Kopling: Suzuki Smash
Knalpot: AHM
LSA: 102
Diameter inlet; 29
Diameter outlet: 28
Lift in-out: 7.2 mm dan 7 mm
CDI : Rextor Pro Drag itu
Timing pengapian: 44 (8000 RPM)
Magnet Pengapian : Standar
Mekanik: Eko Wahyudi
Alamat Bengkel: Boyolali, Sawit Jateng
HP: 081329081071

Hasil eksperimen ngitung dome piston standar FU dg piston kawasaki Boss hari ini.

Piston kawasaki boss yg original tersedia dr ukuran std 65mm hingga 68mm (os 300)...Kenapa pistonkawasaki Boss...? pertimbangnaya adalah: ukuran penpiston samadg FU yaitu 16mm,jadi ga perlu repot modif pen piston. 2. Kwalitas dah terjamin baik, reyen sehari sdh bisa langsung gaspoll (asal korternya bener& sesuai gapnya)
1. Tinggi dome/ puncak piston FU standar adalah 15,02mm
2. Tinggi dome piston kawasaki Boss adalah 13,50mm
Dari hasil pengukuran tsb, piston kawasaki Boss lbih pendek dari piston FU. Ada selisih jarak 1,5mm.
Jadi ketika kita mengganti piston FU dg piston kawasaki Boss, maka posisi piston lebih mendem 1,5mm dari piston FU.
Jadi untuk mengembalikan posisi semula, maka kita perlu memapas blok seher sebanyak 1,5mm. beres kan...?
tentu saja tidak, karena pemapasan 1,5mm akan mengakibatkan rantai keteng jadi makin kendor...ini bukan solusi yg terbaik (ini menurut saya loh, sesama nyubie dilarang protes hehehe...)
Jika kita ingin mempertahan deck clearance piston seperti semula, itu hal yg sangat mudah...gimana caranya...?
ya tinggal colokin pen stroke 1,5mm aja beres...gitu aja kok repot hehehe...
Tapi apakah penambahan pen stroke yg "cuma" 1,5mm ini ckup...?
Bagi speed lover, penambahan stroke 1,5mm ini sangat tanggung, tidak sesuai dg adrenalin yg terkadang mendidih ketika di salip ama motor lain yg kliatan standar tapi kuencenge poll...
Tenang sodara2...banyak jalan menuju tegal, bisa lewat jalur pantura yg bnyk trek lurus buat gaspoll, bs lewat jalur selatan yg bnyk naek turun, atau lewat jalur tengah yg adem krn bnyk pohon... silahkan anda pilih sendiri...

Kalo saya lbih suka lewat jalur pantura yg bs gaspoll dg bebas, semua kendaraan ada disitu jadi rame, tapi tentunya ada resiko juga...maka perhitungkan resiko yg terjadi ketika anda sekalian akan turing...apa hubunganya yah sama tulisan ini...?... oh tentu saja ada, krn sy sudah memikirkanya tadi ketika lg nyeruput kopi bangka yg maknyusss rasanya... setiap keputusan yg kita ambil pasti ada konsekwensinya...bgitu juga ketika kita akan mengeksekusi tunggangan kita dg bore up+ struk up yg lumayan nampol tapi ttep kliatan standar dari luar... Mari kita lanjutkan...! (kata pak Sby...)Nah, dengan memapas dome piston kawasaki Boss 0,5mm saja, kita bisa mendapatkan selisih jarak 2mm lbih pendek dr piston standar FU. Jadi kita bisa pasang pen stroke 2mm di FU kita... tapi apakah itu cukup...?Hemmm...2 mm yah...kurang ah, rasanya stroke FU kita masih bisa dinaekin lagi gd paking selembaran..trus, gimana caranya lagi...?Mari seruput lagi kopinya biar ga panic...apakah pemapasan dome piston masih aman diatas 0,5mm...?Tentu saja masih aman, lah saya pernah mapas dome piston kawasaki Boss hingga 1,5mm aman2 aja kok di pake turing dari Pulau Bangka- ke Bumiayu kampung tercinya saya...Oke lanjuuut, kita papas lagi dome piston 1 mm lagi. Jadi total pemapasan 1,5 mm. Dengan demikian, jarak piston kawasaki Boss dg piston standar FU jadi 3mm. Hasil pemapasan 1,5 mm dari 13,5 mm, skrg piston tinggi dome piston kawasaki Boss jadi 12 mm, lbih pendek 3mm dar piston FU yang 15mm.apakah skrg kita bisa nyolokin pen stroke 3mm...? Oh, nanti dlu... kita itung dlu deck clearance piston nya. Deck clearance piston standar FU trhadap bibir blok adalah 0,7mm. nah setelah piston kawasaki Boss itu dipapas jadi 12mm, maka jarak Deck clearance juga menjadi 0,7mm. Ingat, jarak 0,7mm itu ketika pake piston standar loh dg kompresi 10,2:1. Setelah kita pake piston kawasaki Boss ukuran 68mm, maka jarak deck clearance 0,7mm tentunya akan membuat perbandingan kompresi akan semakin melambung tinggi, susu tak terbeli... artinya si FU skrg mintanya pertamax plus. kalo sanggup sih gapa2, tapi menurut sy kompresi terlalu tinggi itu tidak bagus buat mesin harian...Oleh karena itu, kita seting dcek clearance nya 1,2mm aja biar masih bisa minum campuran pertamax+ premium...Oleh karena itu, kita perlu tambahan paking blok dr almunium setebal 0,5mm aja.Nah setelah hitungannya matang (kayak nungguin masak telor aja yah hehehe)... barulah kita colokin pen stroke 3mm, lalu pasang paking blok almu tsb.... selanjutnya ya serahkan sama mekanik anda untuk untuk menyelesaikanya, kita tinggal liat sambil nyeruput kopi lagi. soale kopi yg tadi kan masih sisa setengah gelas lagi hehehe...Oya, sblum dipasang jangan lupabikin coakan klep 4 biji yah biar klepga mentok piston...Demikian catatan ini saya buat dg sengawur2nya, mudah2an ga banyak yg perotes. Kalo ada yg protes, silahkan hitung sendiri yah hehehe... piss, dont angry with me... sy cuma ingin berbagi aja, smoga ada manfaatnya, amiin...Salam gaspoll,Satria Den Bagus.